Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Peserta-peserta BPJS TK yang Sudah Boleh Mengambil 100% Uang JHT-nya


Pada kesempatan kali ini, saya mau memposting tentang Peserta-peserta BPJS TK/Jamsostek yang Sudah Boleh Mengambil 100% Uang JHT-nya. Seperti yang sudah saya tulis pada artikel-artikel sebelumnya, bahwa sejak 1 Juli 2015 kemarin, BPJS Ketenagakerjaan mengeluarkan aturan baru dan beberapa kali revisi untuk pesertanya yang ingin mengklaim saldo JHT-nya.

Sekarang ini, peserta BPJS TK yang masih aktif bekerja juga boleh mengambil uang JHT-nya, asalkan sudah menjadi peserta minimal 10 tahun. Tapi dana yang bisa diambil dibatasi hanya 10% atau 30% dari total saldo JHT.

Sementara peserta BPJS TK yang ingin mencairkan semua saldo JHT-nya adalah ketika sudah berusia 56 tahun, yang mengalami cacat total tetap dan peserta yang telah meninggal dunia. Dan mulai 1 September 2015, semua peserta BPJS TK yang sudah berhenti bekerja plus masa tunggu satu bulan, juga sudah bisa mengambil uang JHT sesuai jumlah yang ada di saldo.

 Baca Juga: (8 Langkah Pencairan Uang JHT BPJS Ketenagakerjaan)

Kartu Jamsostek

Baiklah, saya akan coba bahas satu persatu persyaratan pencairan 100% uang JHT.

1. Peserta BPJS TK yang Sudah Berhenti Kerja

Mulai awal September 2015, peserta BPJS TK yang sudah berhenti berkerja, baik karena mengundurkan (resign) maupun diberhentikan (PHK), bisa mengklaim uang JHT secara penuh. Syaratnya harus menunggu setidaknya 1 bulan setelah berhenti kerja.

Sementara berkas-berkas yang harus dibawa adalah:

1. Kartu Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan.
2. Paklaring/Surat Pengunduran Diri.
3. KTP/SIM.
4. Kartu Keluarga.
5. Buku Tabungan.

Semua berkas-berkas di atas difotocopy dan wajin melampirkan berkas asli.

2. Peserta BPJS TK yang Sudah Berusia 56 Tahun.

Bagi pemilik kartu Jamsostek/BPJS TK yang telah berumur sedikitnya 56 tahun, maka ia juga sudah boleh mencairkan seluruh saldo JHT-nya tanpa harus berhenti bekerja dulu.

Berkas-berkas yang harus dibawa dalam pengajuan klaim uang JHT adalah sebagai berikut:

1. Kartu Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan
2. Surat Keterangan dari perusahaan.
3. KTP atau SIM.
4. Kartu Keluarga.
5. Buku Tabungan.

Semua dokumen di atas difotocopy masing-masing satu lembar dan juga wajib melampirkan dokumen-dokumen aslinya.

3. Peserta BPJS TK yang Mengalami Cacat Total Tetap.

Peserta BPJS TK yang mengalami cacat total tetap, juga boleh langsung mengambil semua uang JHT-nya.

Berkas-berkas yang harus dibawa adalah sebagai berikut:

1. Kartu Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan.
2. Paklaring atau Surat Keterangan dari perusahaan.
3. KTP.
4. Kartu Keluarga.
5. Surat keterangan sakit mengalami cacat total tetap dari Rumah Sakit.
6. Buku Tabungan.

Berkas-berkas tersebut difotocopy dan wajib menyertakan dokumen aslinya.

Apabila peserta BPJS TK yang mengalami cacat total tetap tersebut tidak bisa datang sendiri ke kantor BPJS TK, bisa dikuasakan ke orang lain. Dan orang yang diberi kuasa harus membawa dokumen-dokumen pendukung berupa:

1. Surat Kuasa dari peserta BPJS TK.
2. KTP/SIM.

Dokumen itu difotocopy dan wajib melampirkan dokumen yang asli. Dokumen pendukung ini diperlukan untuk memastikan uang JHT tidak jatuh ke tangan orang yang tidak berhak. Dan buku tabungan yang dibawa juga wajib buku tabungan milik peserta BPJS TK, bukan buku tabungan orang yang dikuasakan.

Baca Juga: (Tips Supaya Lancar Dalam Mencairkan Dana JHT Jamsostek)

4. Peserta BPJS TK yang Meninggal Dunia.

Bagi peserta BPJS TK yang sudah Meninggal Dunia. Uang JHT bisa diambil penuh oleh ahli waris.

Dokumen-dokumen yang harus dibawa oleh ahli waris adalah sebagai berikut:

1. Kartu Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan milik almarhum.
2. Paklaring/Surat Keterangan dari perusahaan tempat almarhum bekerja.
3. KTP/SIM almarhum.
4. Kartu Keluarga.
5. Surat keterangan kematian dari Rumah sakit/Kepolisian/Kelurahan.
6. Surat Keterangan Ahli Waris dari Lurah/Kepala Desa setempat.
7. KTP/SIM ahli waris.
8. Buku Tabungan ahli waris.

Dokumen-dokumen di atas difotocopy masing-masing satu lembar, dan wajib membawa dokumen aslinya.

Untuk fotocopy Surat Kematian wajib dilegalisir oleh pihak Rumah Sakit/Kepolisian/Kelurahan. Begitu juga fotocopy Surat Keterangan Ahli Waris, juga wajib dilegalisir oleh pihak Lurah atau Kepala desa setempat.

 5. Peserta BPJS TK yang Akan Meninggalkan Indonesia.

Peserta BPJS TK yang akan meninggalkan wilayah Indonesia dan tak akan kembali lagi, juga diperbolehkan mencairkan uang JHT sesuai denga jumlah saldo.

Berkas-berkas yang harus dibawa adalah:

1. Kartu Peserta Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan.
2. Surat keterangan habis kontrak/Surat keterangan mutasi ke luar negeri/Surat keterangan berakhirnya masa tugas di Indonesia.
3. Paspor.
4. Visa bagi pekerja WNI.

Semua berkas difotocy dan wajib melampirkan berkas aslinya.

Demikian saja penjelasan singkat saya tentang peserta-peserta BPJS TK/Jamsostek yang sudah diperbolehkan mengambil seluruh saldo JHT-nya, beserta berkas-berkas yang harus dilengkapi. Baik itu karena sudah berhenti bekerja, sudah berusia 56 tahun, mengalami cacat total tetap atau yang sudah meninggal dunia.

Semoga bisa membantu bagi teman-teman peserta atau pun keluarga peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang membutuhkan informasi ini. Terima kasih.

51 komentar untuk "Peserta-peserta BPJS TK yang Sudah Boleh Mengambil 100% Uang JHT-nya"

  1. Informasi terbaru tentang pencairan BPJS Tenaga Kerja bermanfaat sekali nih mas. Apalagi ada syarat dan ketentuan yg boleh mencairkan BPJS TK tersebut harus memenuhi 4 kriteria diatas .. :) jadi yg tidak memenuhi kriteria tsb jgn mencoba untuk mencairkan BPJS nya yah hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. tumben saya dapet komment pertama disini hahahaa, maaf saudara2... saya pertamax .. :D

      Hapus
    2. Iya, Mas. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membutuhkan.

      Blog aku jarang yang komen, Mas. Jadi kemungkinan dapat pertamax itu sangat besar sekali. :D

      Hapus
  2. syarat2 untuk pencairan BPJS lumayan mudah yamas.
    pastinya info ini sangat membantu buat orang2 yg bingung cara mencairkan dana BPJS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mudah. Cukup menggunakan data-data kependudukan, Mas. :)

      Hapus
  3. BPJS TK itu apa mas -,-. saya kok ga paham

    BalasHapus
    Balasan
    1. bpjs tenaga kerja...jaminan sosial untuk tenaga kerja..kalau masih belum faham juga silahkan cari di mbah google akan lebih lengkap gan

      Hapus
    2. Tuh sudah dijelaskan sama Mbah Dinan yang baik hatinya.. :)

      Hapus
  4. Nunggu 1 bulan itu sesudah tidak bekerja di perusahaan tsb.
    atau kita mengumpulkan dulu berkas" nya dulu ke bpjs lalu menunggu sebulan mas?

    BalasHapus
  5. Ane udah gabung tahun lalu dan tahun ini saldo saya udah sp 1jutaan. Mau ane ambil masih males.. kenapa? karena ya masih gonjang ganjing nih gimana nasibnya :(
    Ohh ya mampir ke blog sederhana saya ya gan sebagai tanda persahabatan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dua bulan ini emang gonjang-ganjing. Tapi awal september nanti semoga gonjang ganjing beneran berakhir.. :)

      Hapus
  6. sebenarnya kita disuruh anbung kali ya untuk masa depan anak dan kehidupan keluarga kita, makanya pencairan dana bpjs tk dibatasi umur tertentu...gimana menurut anda gan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih seperti itu, Mas. Menabung selagi masih kuat bekerja, nanti di masa pensiun tabungan tersebut bisa diambil..

      Hapus
  7. Uabg jht sangat penting bagi pesertanya yang sudah tidak aktif bekerja karena untuk biaya hidup ataupun modal usaha setelah tidak bekerja lagi

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah...makasih atas infonya gan..

    BalasHapus
  9. klo kpesertaan di bawah 5tahn,bsa d ambil g mas???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mulai 1 September 20015. Asalkan sudah berhenti kerja minimal satu bulan, dan semua berkas-berkas lengkap, uang JHT bisa diambil tanpa melihat berapa usia kepesertaan..

      Hapus
  10. hai... mau ask nich..
    misalnya kita pny 2 kartu jamsostek..kartu pertama 2011 ketika saya masih outsource dan kerja 2 thn and then saya resign 2013 akhir..then saya kerja ditmp baru dan dpt kartu jamsostek baru..nah apakah jamsostek pertama 2011 saya bisa dicairkan? utk document spt pakliring ktp kk dan kartu jamsostek ada...krn dr point yg saya pahami spt nya asumsi saya ga bisa krn saya sudah bekerja lg walaupun dengan kartu jamsostek yg baru...trims yach..ditunggu reply nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener belum bisa. Pencairan JHT hanya bisa dilakukan ketika kita sedang menganggur...

      Hapus
  11. Aq dah g kerja dr taun 2013 kira" skr bisa d ambil ga ya jht'a

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo sekarang udah nggak kerja, bisa kok diambil. Tapi urus dulu paklaringnya..

      Hapus
  12. Klo kartu'a ada tp paklaring'a hilang bisa d ambil g ya mas
    Makasih wt jawaban'a

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Reni Kalo paklaringnya hilang harus bikin surat kehilangan dari kepolisian dan di legalisir sama perusahaan dimana tempat mba bekerja, itupun kalo perusahaan tempat mba bekerja tidak bisa mengeluarkan kembali paklaringnya.

      Hapus
    2. Iya bener kata Mas Kamaludin, terima kasih sudah bantu menjawab.. :)

      Hapus
  13. Kalo kartu jamsosteknya hilang tp syarat yg lainnya ada bisa dicairkan, gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak bisa. Bikin surat keterangan hilang dari kepolisian dulu, dan tulis no KPJ dalam surat keterangan hilang tersebut..

      Hapus
  14. maaf mohon info untuk pncairan dana jamsostek klo belum 5 tahun apakah bisa.
    sy mlai ikut jamsostek dari tgl 11 maret 2011 dn tahun 2014 s sudah risent dn berhenti.
    mohon info nya trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa. Mulai 1 September 2015, berapa pun masa kepesertaan kita, uang JHT bisa dicairkan penuh. Tentu saja asal syarat-syarat dan berkas-berkas lengkap...

      Hapus
  15. mas,maaf nanya...saya sudah ambil yang 10%per tgl 14 agustus 2015,terus sisanya bisa di ambil penuh apa tidak,terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget, Mas. Itu kan uang kita. Yang penting memenuhi syarat-syaratnya...

      Hapus
  16. Bagaimana kalau masa kerja nya baru 2 tahun saya sudah berhenti ...bisa gak jht nya di cairkan mas....mohon infonya ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat bisa sekali, Mas. Mulai 1 september kemarin, asal sudah tidak bekerja dan berkas-berkas lengkap, uang JHT bisa dicairkan, tidak memperdulikan berapa lama masa kerja dan masa kepesertaan..

      Hapus
  17. Terimakasih gan admin atas infonya.. ini sangat membantu sy.. sukses buat agan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Gan. Terima kasih juga sudah berkunjung.. :)

      Hapus
  18. Apabila sudah resign dari kantor lama dari september 2014, lalu sekarang baru masuk perusahaan baru dan belum di daftarkan BPJS TK nya, apakah JHT di perusahaan yang lama masih bisa dicairkan ya? thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau memang benar tidak didaftarkan menjadi peserta BPJS TK di perusahaan yang sekarang, maka saldo JHT dari perusahaan yang lama masih bisa dicairkan...

      Hapus
  19. Kartu jamsosteknya hilang,no.nya gak hafal gimana,,? Bisa diambil gaj jht'ny,,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa. Tanyakan no KPJ-nya ke perusahaan tempat bekerja dulu, atau langsung mendatangi kantor BPJS TK, tanyakan no KPJ anda, setelah itu buat surat keterangan hilang dari kepolisian..

      Hapus
  20. saya paklaring nya hilang apa masih bisa cair

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tanpa paklaring JHT tidak bisa dicairkan, Gan. Minta lagi saja ke perusahaan. :)

      Hapus
  21. kalau alamat tinggal di kartu bpjs tk, berbeda dgn alamat tinggal di KTP skrg, karna sudah pindah alamat rumah, itu bisa di caairkan gak ya.?? mohon info.a thnkz.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa, Mas. Yang penting alamat KK dan alamat KTP sama. :)

      Hapus
  22. Kalau resign bulan oktober 2015 apa perlu surat PIH ?

    BalasHapus
  23. mau nanya dong gan saya dulu kabur dari tempt saya bekerja dan otomatis saya gak dapet paklaring karena emang udah di ancemnya begitu kalo kabur gak bakal dapat paklaring.. bisakah paklaring di palsuin???

    BalasHapus