Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

JEALOUSY Part 1



Sore itu, mobil Jaguar Kiny memasuki pelataran kosan Andru. Sesosok pria setengah buaya, eh baya maksudnya, yang terlihat seperti akan mengambil sangkar burung di beranda kosan Andru, mengurungkan niatnya, malah agaknya pria itu terkejut dengan kedatangan mobil Kiny, hingga membuatnya pergi dengan tergesa-tergesa.

Malas berpikir siapa pria itu, Kiny, Ruce dan Linn turun dari mobil. Melangkah gontai mendekati rumah. Kedatangan mereka untuk mengambil buku panduan praktis memasak semur jengkol ala India milik Linn yang dipinjam Andru. Sebagai anak kost, Andru memang dituntut bisa masak sendiri. Untuk itu dia sering meminjam buku-buku resep masakan milik teman-teman ceweknya.

Ruce, pacarnya Andru, mengetuk pintu kosan Andru dengan penuh semangat. Sementara Rini dan Linn mengamati burung beo yang ada di dalam sangkar. Kasihan juga beo ini, mending kalau sangkarnya dibangun dari emas, lha ini cuma dari bambu biasa, pikir mereka.

"Kayaknya dia gak ada deh, Linn," kata Ruce seraya meniup-niup dengkul jarinya yang lecet-lecet akibat terlalu semangat mengetuk pintu.

"Kemana sih itu anak?" Linn kesel. Beberapa hari ini dia kangen banget masakan semur jengkol ala India, tapi ia lupa resepnya. Dan buku panduannya dibawa Andru sejak sebulan lalu belum juga dikembalikan.

"Coba hubungin nomor dia," usul Kiny.
"Nomer apaan?" Ruce memperlihatkan tampang o'on.

"Nomor HP dong. Kurang kerjaan banget gue nanya nomor sandal jepit dia."

Terpaksa Ruce menjelaskan bahwa handphone Andru telah dijual murah seminggu lalu, untuk menutupi uang kontrakan yang telah telat 3 bulan. Kalau tidak, Andru yang ganteng itu pasti akan diusir sama yang punya rumah dan kemungkinan kecil akan tinggal di kolong jembatan atau paling bagus di emperan toko! Secara dia sebatang kara di kota ini. Ayahnya sudah ngalahin rekor Bang Toyib. 15x puasa 15 lebaran tak pernah pulang. Sementara Ibunya sudah 6 tahun jadi TKW ke Timor Leste. Dan yang mengancam kelangsungan hidup Andru adalah macetnya kucuran dana dari ibunya belakangan ini.

"Yo weys, ngapain kita lama-lama di sini. Bukunya biar besok gue mintain di sekolah aja," kata Ruce yang langsung disetujui rekan- rekannya.

Melangkahlah mereka menuju mobil, ketika baru beberapa langkah, terdengar suara dari sangkar si beo.

Merah! Kuning! Hijau!

Serta merta langkah mereka mandek. Ajaib aja burung beo itu bisa meneriakkan tiga warna. Mereka menoleh ke mana-mana mencari lampu lalu-lintas. Gak ada! Trus warna apa yang dimaksud si beo barusan?

"Kalian pake segitiga pengaman warna apa?" Kiny sedikit berbisik.

"Kenapa emang?" Ruce gak ngerti.

"Perasaanku nggak enak."

"Tambahahin micin," sahut Linn sekenanya.

"Ada apa sih?" Ruce semakin tak mengerti.

"Kali aja yang dikicaukan beo tadi tentang daleman kita. Habis sekarang aku lagi pake warna ijo gitu," jelas Rine.

"Masuk akal juga sih. Gue make warna kuning. Elo, Linn?" Ruce memandang Linn.

"Duh... Aku sewarna sama yang dipakai Superman. Merah meriah gitu! Gile! Canggih banget mata beo itu!" seru Linn.

Beberapa saat tiga diva itu geleng-geleng antara kagum dan kesal.

"Ah paling cuma kebetulan doang!" hibur Kiny sambil memasuki mobil diikuti yang lain.


*****

Besoknya ternyata Andru tidak sekolah tanpa alasan. Sebagai kekasih, Ruce merasa bingung dan kangen. Sementara Linn merasa bingung dan keki. Terpaksa harus menunda lagi keinginannya untuk menikmati semur jengkol ala India kesukaannya. Akhirnya ia mengajak Rini dan Ruce menyatroni kontrakan Andru untuk kali ke dua.

"Linn, dari pada kamu manyun mikirin masakan semur jengkol gak jelas itu, mending jawab teka-teki aku," Kiny coba menghibur.

Mereka tengah di dalam mobil dalam perjalanan menuju kosan Andru.

"Masih berkisar tentang makanan favorite kamu kok. Gini, apa bedanya jengkol, ladang, sepatu dan wayang? Hayo jawab jangan langsung nyerah!"

"Jengkol bisa disemur, ladang bisa dibuat sumur, sepatu bisa disemir dan di dalam wayang ada semar! Tebakan kamu pasaran banget, Kin!" jawab Linn cepat dan tepat.

Kiny cengar-cengir gak nyangka tebakannya cuma kacangan bagi Linn.

"Aku juga ada nih, jawab ya, gimana cara ngilangin nafas yang bau jengkol? Hayoo pikir! Kalo bisa jawab, ntar kalian aku traktir makan malam di rumahku dengan semur jengkol India!"

Kiny bersumpah, ia tak akan mengambil hadiahnya andaipun ia bisa menjawab teka teki itu. Yang namanya jengkol, mau dimasak ala negri manapun tak akan membuat Kiny ngiler walau sedang didera busung lapar sekalipun. Nyium aromanya saja ia sudah pusing di awal. Selain itu jawaban yang ia ajukan memang belum betul.

"Gosok gigi kan?"

"Salah!"

"Makan permen pengharum nafas!"

"Bukan!"

"Minum parfum ampe sebotol!"

"Ngawur!"

"Ya udah aku nyerah. Wajar aku gak tau orang gak pernah makan jengkol."

Sementara Ruce lebih banyak diam jadi penonton. Ia tidak mau mempersulit diri dengan turut menjawab pertanyaan Linn. Ia sudah cukup pusing mikirin Andru. Ke mana dia?

"Cara ngilangin mulut yang bau jengkol adalah…..makan pete! Dijamin ilang bau jengkolnya!" Linn membuka kunci jawaban. Skor 2-0.

"Iya juga yah? Hehe..." Kiny mengaku kalah. Jenius juga si Linn ini, kenapa gak daftar di olimpiade tebak-tebakan? Pikir Kiny.

*****

Selanjutnya: Jealousy Part 2

4 komentar untuk "JEALOUSY Part 1"

  1. nama tokohnya gk jelas bang, kiny or rini ?? kan cuma 3 tokoh tuh kok namanya bnyk

    hihi

    BalasHapus
  2. mantep juga teka tekinya.
    ngilangin bau jengkol makan pete, ngilangin bau pete makan jengkol aja ya. heheheh

    BalasHapus