Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Membuat SIM C Dengan Mudah dan Murah Tanpa Calo

Hari ini aku akan berbagi pengalaman cara membuat SIM C dengan mudah dan murah tanpa calo. Mudah-mudahan tulisan ini bisa menambah informasi bagi teman-teman yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan berencana mengurusnya dalam waktu dekat ini. Di sini SIM yang akan aku bahas hanyalah SIM C saja. Yang mana SIM C adalah Surat Izin Mengemudi yang berlaku untuk kendaraan bermotor roda dua.

Aku mengurus SIM C di Sat Lantas Polres Kampar yang berada di kota Bangkinang, Riau. Lumayan jauh tempatnya. Kalau dari kampung aku, justru lebih dekat ke Pekanbaru, ibukota propinsi, daripada ke Bangkinang yang cuma ibukota kabupaten. Tapi bagaimana lagi, dalam membuat SIM, kita harus mendatangi Polres yang berada di wilayah kabupaten tempat tinggal kita yang sesuai dengan KTP.

Kebetulan aku membuat SIM C melalui jalur legal. Bukan SIM tembak melalui calo ataupun oknum-oknum orang dalam. Dan percayalah, mengurus SIM sendiri tanpa bantuan calo itu mudah dan jauh lebih murah. Selama ini banyak yang beranggapan bahwa membuat SIM sepeda motor itu sulit dan mahal. Mungkin iya sulit bagi mereka yang tidak mau belajar dan berjuang. Mahal sudah pasti iya bagi mereka yang mengurus SIM C melalui jalur ilegal. Jika mengurus SIM dengan persiapan yang matang, diiringi dengan keyakinan dan doa, serta mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan, maka membuat SIM bukanlah sesuatu yang sulit dan mahal.

Baca Juga: (Cara Membuat dan Memperpanjang SIM Online Terbaru)

Seharusnya aku sudah berhak memiliki SIM C sejak bertahun-tahun yang lalu, karena syarat membuat SIM C adalah berumur minimal 17 tahun. Tapi aku biarkan saja hak tersebut, karena dulunya aku juga beranggapan bahwa membuat SIM itu rumit dan mahal. Selain itu aku juga tinggalnya di pedesaan yang mustahil ada razia kendaraan di jalan-jalan kampung yang jalannya saja masih jalan tanah. Ke kota hanya sesekali, dan sesekali itu terkadang menjadi sesuatu yang mendebarkan. Setiap jalan ke kota, melihat polisi di pinggir jalan langsung deg-degan takut dia lagi razia, padahal pak Polisi itu mungkin berdiri di pinggir jalan lagi nyari batu akik. Akhirnya lama-lama aku sadar, bahwa memiliki SIM itu penting dan perlu.

Baiklah. Inilah tahab-tahab yang aku lalui demi mendapatkan SIM C:

1. Test Kesehatan

Test kesehatan meliputi cek tekanan darah, test penglihatan mata, mengukur tinggi badan, menimbang berat badan serta cek golongan darah. Begitu yang aku tahu dari hasil googling sana-sini.

Tapi ternyata untuk klinik di Polres daerah aku tidak sesibuk itu. Entah Bu Bidan yang bertugas pagi itu males ribet atau entah kenapa. Dia hanya meminta KTP, kemudian mencatat data-data di KTP ke dalam surat kesehatan. Terus aku ditanya tinggi badan berapa berat badan berapa. Aku jawab tinggi 172 dan berat 76. Selanjutnya ditanya golongan darahnya apa. Aku jawab tidak tahu. Mau kujawab golongan darah ningrat tidak mungkin juga. Karena aku memang sudah lupa golongan darahku apa. Terakhir kali test golongan darah adalah ketika mau audisi Paskibra jaman SMA dulu.

Tapi bu Bidan cuek saja tidak menuntut jawaban lebih jauh. Selanjutnya menyerahkan surat Kesehatan yang telah selesai diisi itu kepadaku. Dan aku diminta membayar Rp. 25.000.

Seneng, sekaligus sedikit kecewa. Seneng karena ternyata tidak serumit yang aku kuatirkan. Aku lulus test kesehatan tanpa test! Tanpa cek tekanan darah, test penglihatan mata, dan test lain sebagainya aku sudah lulus. Sedikit kecewa karena tanpa benar-benar ditest, cuma diminta KTP sama ditanya Tinggi Badan, Berat Badan dan golongan darah gitu aja, harus bayar Rp 25.000.

2. Mengisi Formulir

Setelah test kesehatan selesai, aku segera menuju ruang tunggu dan berkumpul bersama orang-orang dari berbagai penjuru kabupaten Kampar lainnya, yang pagi itu juga sedang mengurus SIM. Beberapa menit kemudian, kami yang sudah memiliki Surat Kesehatan dipersilahkan mengambil map berisi formulir di loket pendaftaran. Selanjutnya formulir tersebut diisi dengan data-data. Kebetulan di setiap meja disediakan contoh formulir yang telah terisi. Jadi semakin mempermudah bagi orang-orang yang tidak tau cara mengisi formulir.

Kemudian, formulir yang telah selesai diisi itu dimasukkan kembali ke dalam map bersama Surat Kesehatan dan fotocopy KTP. Setelah itu map dikumpulkan di loket pemeriksaan untuk diperiksa data-datanya dan kelengkapan berkas.

3. Nonton Bareng.

Kira-kira 10 menit kemudian, para peserta yang sudah menyerahkan formulir pengajuan SIM dipanggil satu persatu, lalu diarahkan untuk memasuki sebuah ruangan yang mirip ruangan kelas di kampus-kampus. Tadinya kukira itulah waktunya ujian teori. Tapi ternyata bukan.

salah satu tahab pembuatan SIM C

Kami cuma disuruh duduk santai sambil menonton tayangan yang akan diputar di whiteboard di depan kami. Semacam film dokumenter, yang berisi petunjuk mengendarai sepeda motor di jalan raya. Seperti cara memakai helm, arti-arti rambu lalu lintas, arti marka jalan, arti isyarat polisi, bagaimana cara menyalib kendaraan lain dengan aman, hal-hal yang dilarang saat mengendarai sepeda motor, dan lain sebagainya. Yang intinya film tersebut menggambarkan bagaimana cara mengendarai sepeda motor dengan baik dan benar, sehingga aman bagi diri sendiri dan bagi para pengguna jalan yang lain.

Film tersebut berdurasi sekitar 20 menit. Dan setelah acara nonton bareng selesai, kami dipersilahkan kembali ke ruang utama alias ruang tunggu.

4. Sesi Foto.

Setelah menunggu sekitar 10 menit, kami para peserta ujian SIM C kloter pertama yang tadi sama-sama nonton bareng, dipanggil ke ruang foto. Di sana satu-persatu kami melakukan sidik jari, tanda tangan dan difoto. Tanda tangan dan foto tersebut yang nanti akan tempampang di kartu SIM C kita. Setelah selesai, kami disuruh kembali lagi ke ruang utama untuk menunggu tahab selanjutnya.

5. Ujian Teori.

Tahab selanjutnya adalah ujian teori. Ini adalah salah satu tahab yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam mengurus SIM C. Para peserta ujian dipanggil ke ruangan tempat ujian teori itu dilaksanakan. Berbeda dengan tahab nonton bareng dan sesi foto tadi, yang dalam satu ruangan diisi dengan belasan peserta lain. Di tahab ujian teori ini, satu ruangan cuma diisi 4 peserta dengan jarak yang tidak berdekatan. Sehingga tidak bisa saling contek jawaban satu sama lain.

Sebelum memasuki ruangan ujian aku sudah sangat yakin akan melewati tahab ini dengan mudah. Dari seminggu sebelumnya, aku sudah rajin latihan menjawab kisi-kisi soal ujian teori SIM C yang ada di internet. Dan hasil dari latihan-latihan tersebut aku selalu lulus dengan tingkat kebenaran tidak pernah dibawah 70%. Bahkan beberapa kali mampu menjawab dengan benar 100%. Itulah kenapa aku begitu yakin akan lulus ujian tertulis tanpa kesulitan.

Tapi begitu memasuki ruang ujian, keyakinan itu langsung menurun. Pasalnya, kisi-kisi soal ujian teori SIM C yang aku pelajari dalam seminggu ini bentuknya soal pilihan ganda. Sedangkan ternyata, di Polres Kampar sudah tidak menerapkan sistem ujian soal pilihan ganda, melainkan dengan ujian komputer!

Tapi alhamdulillah, meskipun bentuknya ujian komputer, materi ujiannya tidak jauh berbeda dengan ujian pilihan ganda yang sudah aku pelajari. Bahkan seharusnya ujian komputer ini lebih mudah. Soalnya soal pilihan ganda itu harus memilih jawaban yang benar di antara empat pilihan: a, b, c, atau d. Sementara untuk ujian komputer, aku cukup memilih salah satu di antara dua jawaban: BENAR atau SALAH. Soal-soal yang ditanyakan juga sangat berkaitan dengan film dokumenter yang tadi kami tonton. Beberapa adegan di film tersebut muncul di soal ujian.

Contoh soal ujian komputer adalah seperti ini: Di layar komputer memperlihatkan gambar seorang pengendara sepeda motor menyalib mobil di tikungan. Apakah itu BENAR atau SALAH. Jawabannya adalah SALAH. Karena mendahului kendaraan lain di tikungan adalah tindakan salah dan berbahaya. Contoh soal lainnya: Di layar komputer menampilkan video animasi pengendara motor menghidupkan sein kiri, kemudian ia berbelok ke kiri. Apakah itu BENAR atau SALAH. Jawabannya adalah BENAR. Karena memang jika pengendara menghidupkan sein kiri maka artinya ia akan berbelok ke kiri. Akan menjadi salah jika menghidupkan sein kiri tapi ternyata malah belok ke atas.

Seperti itulah contoh soal ujian komputer. Peserta ujian cukup mencermati gambar atau video animasi yang ada di monitor komputer, dengan tangan memegang mouse. Lalu memilih jawaban BENAR atau SALAH. Kalau BENAR klik kanan, jika SALAH klik kiri. Soal ujian sebanyak 30 buah. Masing-masing soal diberi waktu 15 detik untuk menjawabnya. Dan dari 30 soal tersebut, kita harus sukses menjawab dengan benar minimal 23 soal. Jika kurang dari itu, berarti kita tidak lulus dan harus datang lagi ke Polres tiga hari kemudian untuk ujian ulangan.

Dan aku sukses menjawab dengan benar sebanyak 27 soal. Aku cuma salah 3. Aku lulus bersama dua orang lainnya. Sementara yang satu orang lagi tidak lulus. Kemudian kami yang lulus diperintahkan menuju halaman Polres untuk melaksanakan ujian selanjutnya.

Baca: ( Kisi-kisi Soal Ujian Teori SIM C Beserta Kunci Jawabannya)

6. Ujian Lapangan

Ujian lapangan atau ujian praktek merupakan tahab tersulit dari serangkaian proses pengurusan SIM C. Banyak peserta yang tereliminasi dalam tahab ini. Tapi seperti pada ujian teori, di ujian praktek ini aku juga sudah sangat yakin akan lulus. Selama seminggu, selain latihan mengerjakan kisi-kisi soal ujian teori, aku juga rajin latihan ujian praktek di halaman rumah. Latihan keseimbangan badan di atas motor, latihan berbelok ke kanan dan ke kiri menghindari rintangan. Selain itu, aku juga berkali-kali menonton beberapa video ujian praktek SIM C yang banyak beredar di youtube.

Beruntungnya lagi, dari tiga orang yang lulus ujian teori, aku mendapat giliran terakhir dalam ujian praktek. Jadi sambil menunggu giliran, aku bisa memperhatikan dua orang itu melaksanakan ujian praktek dan belajar dari kesalahan-kesalahan mereka. Dan dua orang itu kelihatan sekali datang tanpa persiapan yang memadai, atau entah karena grogi, berkali-kali kaki mereka menyentuh tanah, salah lintasan atau keluar lintasan dari yang telah dicontohkan, dan beberapa kali juga menjatuhkan kerucut lalu lintas.

Ketika tiba giliranku, aku perhatikan dengan baik-baik gerakan-gerakan yang sedang dicontohkan bapak penguji. Setelah selesai mencontohkan, bapak penguji menyerahkan motor kepadaku. Dan tanpa lupa mengucapkan Bismillah, aku segera menggagahi motor ujian praktek, menghidupkannya, memasukan gigi dan mulai menjalankannya pelan-pelan.Sekitar satu meter, aku langsung oper ke gigi ke dua. Dan sepanjang melaksanakan ujian praktek itu aku terus menggunakan gigi dua. Ini penting, karena dengan menggunakan gigi dua, kecepatan motor akan lebih stabil. Tidak terlalu menghentak ketika gas ditarik. Juga tidak terlalu nyelonong ketika gas diturunkan. Ujian praktek ini seperti ujian ketangkasan. Susah-susah mudah. Untuk lulus, kita hanya perlu berhasil melewati lintasan-lintasan tanpa menyenggol kerucut lalu lintas (traffic cone) yang dipasang di sekitar lintasan. Keluar lintasan, salah lintasan, atau menjatuhkan kerucut lalu lintas, kita dianggap gagal dan diberi kesempatan sekali lagi. Sekali lagi masih gagal, yasudah berarti tidak lulus ujian praktek.

Dan Alhamdulillah, berbekal sering latihan di rumah, berbekal sering nonton video ujian praktek SIM C di youtube, berbekal memperhatikan peserta-peserta ujian sebelumnya, serta memperhatikan dengan seksama gerakan-gerakan yang dicontohkan bapak penguji, juga ditunjang dengan keyakinan dan ketenangan diri, aku bisa menyelesaikan ujian praktek dengan mulus dalam jalur lintasan yang benar, tanpa menjatuhkan satupun kerucut lalu lintas.

Dari tiga orang yang ikut ujian praktek pada kloter pertama tadi, cuma aku seorang yang dinyatakan lulus. Yess! Senangnya bukan main. Rasanya pengen beli pilok terus corat coret baju. Haha.Selanjutnya aku disuruh kembali ke ruang tunggu. Sementara yang gagal ujian praktek, diperbolehkan pulang dan disuruh datang kembali seminggu kemudian.

7. Selesai.

Sekitar 20 menit menunggu dengan hati riang, aku dipanggil ke loket pembayaran. SIM C atas namaku sudah jadi. Aku diminta membayar Rp. 100.000. Setelah aku bayar dengan uang pas, ibu petugas menyerahkan SIM C milikku. Yess! Senang sekali. Tidak percuma dalam seminggu sebelumnya aku sering belajar dan latihan. Dengan demikian, mulai detik itu aku sudah resmi memiliki izin dari negara untuk mengemudikan sepeda motor. Tidak perlu deg-degan lagi, ketika sedang asyik mengendarai motor tiba-tiba ada polisi di pinggir jalan.

Itulah Cara Membuat SIM C Dengan Mudah dan Murah Tanpa Calo. Mudah, asalkan kita datang berbekal persiapan yang matang, dalam waktu 3 jam saja SIM C sudah jadi. Ujian teori tidak susah, asalkan mau belajar. Ujian praktek juga tidak sulit, asalkan mau latihan. Dan dengan biaya Rp. 100.000, tentu ini jauh lebih murah dibanding melalui calo yang biayanya mencapai Rp. 500.000 atau bahkan lebih.

Mungkin di polres-polres lain tidak akan sama persis seperti ini tahab-tahabnya dalam pembuatan SIM C. Tapi, belajar dari pengalaman orang lain itu juga tidak ada salahnya. Semoga demikian. ^^

Baca Juga: (Alasan Kenapa Mengurus SIM Tidak Perlu Melalui Calo)

89 komentar untuk "Cara Membuat SIM C Dengan Mudah dan Murah Tanpa Calo"

  1. selamat menempuh hidup baru..
    semoga tidak ditilang posisi lagi. hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Terima kasih, Gan. Aman deh sekarang sengaja lewat-lewat di lokasi razia :)

      Hapus
    2. selamat menempuh hidup baru juga hehehe, pengantin baru ya Mas hehehee

      Hapus
    3. wah ini SIM KUA ,bukan SIM Polisi

      Hapus
    4. benr kang jangkaru inimah bukan keluaran polres tp KUA

      Hapus
    5. Waaahhh... Apa-apaan nih kok malah bahas pernikahan, Haha. Tapi terima kasih, semoga tahun ini aku bisa nikah.. :)

      Hapus
    6. Ku Gagal Ujian Teori 😩

      Hapus
  2. berarti setiap daerah cara bikinnya hampir mirip yamas,soalnya saya itu hari ngurus sim juga begitu prosesnya.
    tentu ini bisa menambah wawasan bagi temen yg ingin mengurus sim

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih sama, Mas. Kalaupun ada perbedaan itu tidak banyak dan bukan untuk hal-hal yang mendasar.. :)

      Hapus
    2. bukan mirip lagi, sama karena acuannya kan nasional :)

      Hapus
  3. Alhamdulillah SIM saya masih lama berlakunya Mas, informasinya sangat bermanfaat bagi teman2 yg mau membuat SIM agar terhindar dari Calo... kalo saya sih dulu langsung Ke Polres nya dan mengikuti sesuai aturan, jadi aman dan nyaman :)

    BalasHapus
  4. Kalau aku dulu, ujian teori baru sesi foto. Itupun ujian teorinya asal jawab. Karena dijamin tidak akan dicek atau dinilai petugas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di Satlantas tempat aku bikin SIM C kemarin dicek, Mas. Soalnya ujian komputer, kita sendiri juga bisa langsung tahu jawaban kita benar atau tidak. Buktinya ada yang nggak lulus. :)

      Hapus
    2. yg ga di cek itu nembak biasanya mas

      Hapus
  5. ternyata ga sulit bikinnya, saya udah pake motor dari sejak SMP, tapi belum punya SIM hehe, soalnya males dengan serangkaian ujian nya, takut ga lulus lagi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak sulit kok, Mbak. Asal datang dengan persiapan yang baik. :)

      Hapus
  6. yang lama di saya panggilan ujian praktiknya kang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, Kang. Saya juga demikian. Lama, udah gitu panas-panasan..

      Hapus
  7. Kalau yang bikin seperti SIM mending jangan pake calo aja soalnya suka mahal (katanya) sih soalnya saya nggak tahu dan belum pernah menggunakan jasa calo lebih asik dan seneng bikin sendiri bikin yang seperti itu biar tahu untuk kedepannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, Mbak. Setuju! Terima kasih sudah melengkapi. :)

      Hapus
  8. ternyata gampang juga ya bikin SIM C sendiri dan biayanya pun juga murah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Ayo dibuat SIM C nya, Mbak. Biar aman. :)

      Hapus
  9. Wah, kalau ada panduannya seperti ini tentunya akan mudah membuat SIM C sendiri ya mas tanpa calo, oya kalau boleh tanya, bisa ndak membuat sim jika alamatnya tidak sesuai dengan KTP :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahu saya tidak boleh, Mas. Harus dibuat di Polres di kabupaten yang sesuai dengan kabupaten di KTP kita. :)

      Hapus
  10. saya sampai sekarang ga bikin2 (jgn ditiru) karena disini dipersulit mas. yg pro aj g lulus2 apalagi yg amatir. lewat calo jg blm tntu lulus. serba salah kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masa sih, Mbak. Wah parah banget ya di sana, perlu dilaporin ke hansip tuh..

      Hapus
  11. aih mudah banget ya.. tapi kalau di daerah saya harus bolak-balik ke polres mas karena selalu gagal di ujian praktek (lapangan). hampir semua peserta gagal disini dan harus mengulang lagi esoknya sampai 3x - 5x baru bisa lulus ujian praktek..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini juga gitu sih, Mbak. Tapi kalau datang dengan persiapan yang matang, udah belajar menjawab soal-soal ujian teori, juga latihan test praktek, Inshaa Allah berhasil. :)

      Hapus
  12. menurut saya harus diubah ujian prakteknya, soalnya malah nggak nyambung dengan teori. menurut saya harusnya ujian praktek itu melakukan apa yg kita pelajari saat teori, dan harusnya di polres dibuat tempat ujian yg seperti jalan raya sesungguhnya, yg ada rambu,lampu lalin,marka jalan,atau pakr simulator untuk membuktikkan kalau kita memang bisa tertib lalu lintas dan layak berkendara menggunakan motor, bukan malah zig zag dan angka 8,kan nggak nyambung jadinya. ibarat anak elektro dikasih teori tentang elektro,test tulis elektro, tapi prakteknya ngaduk semen. belum lagi kesempatannya sehari cuma sekali,kalo gagal ngulang 1 atau 2 minggu lagi, makanya nggak heran kalo banyak yang pake jasa calo. sori kepanjangan,bingung mau meluapkan uneg uneg dimana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha benar, Mas. Saya juga berpikir seperti itu. Ujian prakteknya, kayaknya nggak berguna banget di jalan. Belum lagi kalau instrukturnya asal-asalan dalam memberi pengarahan...

      Hapus
  13. info menarik
    ada soal ujian sim nya juga
    terima kasih ya

    BalasHapus
  14. Bang mau nanya klo sim kita hilang bisa gk kita buat lgi

    BalasHapus
  15. wah enaknya klo ngurus sendiri dan gak dipersulit kayak jaman dulu, mudah-mudahan kedepannya lebih baik lagi dalam melayani masyarakat

    BalasHapus
  16. Di Jakarta belum se simple ini. Menurut saya ujian SIM ini perlu dibenahi secara keseluruhan, kenapa ? coba perhatikan mental para pengemudi motor saat ini. Harusnya ada waktu dimana para calon pemilik SIM mengambil short course yang bersertifikasi shg mrk benar2 paham bagaimana berkendara yang baik karena banyak sekali aturan dan hukuman lalu lintas yg hrs dipahami. Dengan cara saat ini terkesan sederhana hanya sekedar lulus tanpa mengerti secara mendalam bagaimana memiliki sikap berlalu lintas yang baik bahkan SIM kita bs diperoleh dengan cara "diatur dan dibeli". Bagaimana kalau "diatur dan dibeli" masih berlaku, apakah bisa mereka mengerti dan tertib atau hanya sekedar bisa nyetir saja ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, Gan. Setuju banget dengan pendapat agan. Hal tersebut sudah saya kupas di artikel lain..

      Hapus
  17. coba kita lirik ke negara sebelah, bagaimana sistim mereka dlm memberikan SIM....https://www.ecitizen.gov.sg/Topics/Pages/Getting-a-driving-licence-for-motorcars-(Class-3,-3A).aspx

    BalasHapus
  18. bikin sim itu harusnya di permudah dan ruang waktu untuk membuat di setisp tempat ada dan harga cukup murah biar masarakat ngak binggung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju! Sekarang sudah mulai dipermudah untuk mengurus perpanjangan SIM, melalui online dan aplikasi SIMOBO. :)

      Hapus
  19. wuih keren gan caara pengurusannya,, ane juga baru buat kemaren, baca juga pengalaman ane gan http://imuelputra.blogspot.co.id/2016/01/cerita-pengalaman-mengurus-sim-c-sangat.html

    BalasHapus
  20. Aku bisa nya pake motor matic gmana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ntar waktu tes prakteknya disediain motor matic juga gak?

      Hapus
    2. Tidak semua polresta menyediakan lengkap berbagai jenis kendaraan, Mbak.

      Hapus
  21. Numpang tanya nih ..
    Ane pernah denger bkin sim blh umur 16thn apa itu bener ?
    Klo blh apa blh bkim sim A juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syarat bikin SIM minimal umur 17 tahun, Bro.

      Hapus
  22. MAKASIH BANYAK MAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Mas. Terima kasih juga telah berkunjung..

      Hapus
  23. Baru saya alami tadi siang gan, ujian teori aku mulus tanpa halangan, tapi ujian praktek hhm..susahnya minta ampun, memang perlu latihan, saya latihan cuma sehari zig zag, muteri angka 8, terakhir melintasi bentuk U. dari zigzak motor saya pasang gig 1 sudah gak lulus, angka 8 juga gak lulus leter U juga gak berhasil. parah banget. Ditambah lagi motor yang di sediakan butut, gas dan rem pakem gak boleh pakai motor sendiri jadi gak kenal. Tank Share-nya akan saya coba lagi. Hah..coba lagi? mau berapa X atau nembak ya? Rp 500rb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebaiknya coba lagi. Latihan dulu di rumah, Gan. Biar ujian ulangannya berhasil. :)

      Hapus
  24. kalau misalnya ada yg gagal di salah satu sesi ujian,,berapa lama biasanya mengulang untuk sesi ujian atau bisa mengikuti lagi pembuatan SIM C??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti diberitahu sama pihak polresta-nya, Mas. Bisa saja tiap daerah beda-beda. Kalau di tempat saya 3 hari lagi suruh datang lagi. Daerah ada yang seminggu..

      Hapus
  25. saya juga mau bikin sim gan, senin besok. apa harus minta surat pengantar rt/rw dulu gak? apa langsung ke sat lantas polres? terus sehari bisa langsung jadi ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langsung ke sat lantas polres aja, Gan. Nggak perlu surat pengantar dari RT/RW. Kalau lulus setengah hari saja sudah jadi kok...

      Hapus
  26. Gapunya ktp bisa gak? tapi udh 17thn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus ada KTP. Lagian 17 tahun kan sudah berhak punya KTP..

      Hapus
  27. Ibu q aja barusan bikin sim kena biaya 600rb..yg bener itu biaya bikin sim berspa to?apa UUD biaya bikin sim tiap daerah itu berbeda?ini negara indonesia tp tiap daerah beda pengurusan n biaya.
    Tolong solusinya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu pasti mengurus melalui calo. kalau lewat jalur resmi tidak mungkin semahal itu...

      Hapus
  28. Ibu q aja barusan bikin sim kena biaya 600rb..yg bener itu biaya bikin sim berspa to?apa UUD biaya bikin sim tiap daerah itu berbeda?ini negara indonesia tp tiap daerah beda pengurusan n biaya.
    Tolong solusinya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibunya bikn sim pake ujian gtu ga? Saya rasa sama saja./itu berarti ibu nya mas kena calo

      Hapus
  29. Benar2 perjuangan membuat sim tanpa calo...saya sampe dua bln..ketemu polisinya aja spt ketemu tmn lama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha..ngakak bacanya,jgn sampai clbk aja ya sis

      Hapus
    2. Hahaha.. Pengalaman yang asyik..

      Hapus
  30. Terimakasih atas informasinya , sangat bermanfaat sekali

    sekalian ijin promosi ya :)
    Mau cari alat antrian dan alat survey pelanggan yang lengkap ? ayo kunjungi -> http://alatantrianberkualitas.blogspot.com/
    atau juga bisa hub kami 082150065758 , pin 2a9be37c

    BalasHapus
  31. wah, mungkin lain lubuk lain ikannya mas. Daerah saya saya agak relatif lebih longgar ya. Bukan berarti nembak bikin sim. Tapi ujian praktek lebih dipermudah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukurlah kalau begitu, Mas. Jadi masyarakatnya seneng ngurus SIM. Harusnya tempat-tempat lain juga begitu...

      Hapus
  32. Mohon infonya Mas,
    Ditempat saya klo mau buat sim C baru, kata petugasnya harus ada sertifikat mengemudi dulu yg bisa didapat dr lembaga yg sdh diakui dan biaya pengurusan sertifikat ini cukup mahal berkisar 400-500rbu, itupun kita harus mengikuti beberapa tes yg disyaratkan agar mendapatkan sertifikat tsb.
    Apakah ditempat mas jga sperti itu (harus ada sertifikat mengemudi)?
    Kata petugasnya itu aturan baru pengurusan sim.

    Trimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya itu lebih ke akal-akalan oknum kepolisian yang bekerja sama dengan tukung kursus mengendarai motor. Di daerah saya tidak seperti itu, Mas.

      Hapus
  33. Maaf telat ya komen nya,kebetulan saya di tilang tafi siang,karena itu kesalaan saya,dan sebagai warga yang baik harus bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan,dan nanti tgl 11jum'at saya mau sidang di pengadilan jakarta timur,tapi dengan kerazia nya itu saya jadi berpikir saya harus buat sim,dan setelah apa yg mumet dinpikiran saya saya pun liat liat di mbah google gimana cara nya buat sim sehari jadi tanpa calo,eh sya ketemu ama artikel yg simpel,padat dan tetunya sangat jelas ini,sama agan yg udh mau/sudi bikin blog kaya gini saya ucapkan terima kasih ya soalnya sangat membatu saya banget bagai mana permulaan dan tahap tahap selanjutnya,thx ga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di artikel ini kan sudah lengkap tahap-tahapnya. Silakan dibaca baik-baik. 😂

      Hapus
  34. Gan mau nnya. Saya jg org kmpar. Bkin sim c nya mesti hrus pke surat ksehatan dlu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Buat saja suratnya di klinik depab Polres. Cepat kok. Biaya surat kesehatan Rp 25.000.

      Hapus
  35. Mesti pkai surat ket kshtan dlu ya gan.bkin sim c nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Itu syarat wajib. Biasanya di Satlantas Polres sudah disediakan klinik tempat kita membuat surat kesehatan. 😊

      Hapus
  36. jadi tinggal klik mouse kiri salah dan kanan benar
    kalo misal test ulang soalnya sama gk ya

    BalasHapus
  37. Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini. 😊

      Hapus
  38. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus