Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cerita Pembaca tentang Pencairan JHT BPJS TK

Selamat malam teman-teman. Khususnya teman-teman peserta BPJS Ketenagakerjaan yang hendak mencairkan tabungan JHT, pada kesempatan kali ini saya mau membagikan pengalaman salah satu pembaca dalam mencairkan uang JHT milik adiknya.
Pencairan JHT













Sebelumnya terima kasih kepada Mas Danindra Fatimah Rahmat karena sudah mau berbagi pengalaman di blog ini melalui komentar. Mudah-mudahan pengalaman ini bisa bermanfaat bagi pembaca-pembaca yang lain.
Berikut ini cerita lengkapnya:

Alhamdulillah adik saya berhasil mencairkan uang JHT BPJS Ketenagakerjaan miliknya, dengan 2 kartu yang sudah non aktif. Karena resign atas kemauan sendiri. Untuk pencairan adik saya diwakilkan oleh istrinya.

Syarat untuk pencairan yang valid adalah:

1. Kartu peserta yang asli
2. KTP/SIM asli + copy 1 lembar
3. KK asli + copy 1 lembar
4. Surat keterangan kerja asli + copy 1 lembar
5. Buku tabungan atas nama yang bersangkutan bila ingin ditransfer asli + copy 1 lembar
6. NPWP asli + copy 1 lembar jika saldo melebihi dari 50 juta
Untuk pengambilan yang dikuasakan hanya bisa dilakukan oleh orang yang terdaftar di dalam kartu keluarga dan pembayaran diwajibkan via transfer bank.

1. Surat kuasa di atas materai 6000.
2. KTP asli dan fotocopy yang orang yang dikuasakan 1 lembar.
3. Formulir pengajuan pencairan JHT yang sudah ditandatangani oleh tenaga kerja yang bersangkutan.

Proses mudah dan cepat jika sudah memenuhi sesuai syarat. Memang sekarang sistemnya tidak bisa langsung, karena banyaknya tenaga kerja yang ingin mencairkan haknya. Cara pendaftaran kita datang dulu untuk mendaftar via satpam/petugas. Nanti akan diberi tahu kapan lagi kita mesti datang untuk mengajukan berkas. Tiap kantor cabang mempunyai cara pendaftaran yang berbeda-beda. Proses pencairan kurang lebih 14 hari. Tapi alhamdulillah adik saya dalam waktu 1 minggu sudah cair.

Dan sekarang juga sudah tidak perlu lagi menunggu masa kepesertaan 5 tahun. Asalkan setelah 1 bulan dari resign/PHK, uang JHT sudah bisa dicairkan dan pastikan kartu BPJS Ketenagakerjaan/Jamsostek anda sudah tidak aktif, karena jika masih aktif tidak bisa dicairkan. Kasusnya banyak yang sudah resign tapi kartu masih dibayarkan oleh perusahaan. Mohon dicek terlebih dahulu.

In syaa Allah bermanfaat dan terima kasih banyak untuk web ini yang telah membantu kelancaran dan kemudahan kami mengajukan pencairan JHT BPJS Ketenagakerjaan.

Wassalam.
Demikianlah cerita Mas Danindra Fatimah Rahmat tentang pengalaman adiknya mencairkan uang JHT. Jika teman-teman lain juga punya pengalaman seputar klaim JHT, jangan sungkan-sungkan share saja di kolom komentar. Sehingga bisa saling bertukar informasi dengan peserta-peserta BPJS Ketenagakerjaan lainnya di seluruh nusantara. Terima kasih. ^^

27 komentar untuk "Cerita Pembaca tentang Pencairan JHT BPJS TK"

  1. Saya ada sih mbak waktu dulu kerja dipabrik, mau saya ambil tp males sp sana kurang ini itu dll, mending tak simpen aja. Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar bunganya tambah gede ya ?

      Hapus
    2. Iya, Mas. Tapi kalau karyawan perusahaan, mau tidak mau akan didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Biasanya gitu. :)

      Hapus
  2. wah, sangat membantu untuk mereka yang belum punya, untung ane sudah punya sekeluarga, :)

    BalasHapus
  3. Kalau dulu cuma hitungan jam atau 1 hari. Sekarang bisa lama ya ? seharusnya tiga hari cukuplah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang antrian orang yang mengurus JHT buanyak banget, Mas. :(

      Hapus
  4. setelah 1 bulan ya. di tambah 14 hari masa tunggu.
    lumayan cepat juga ya

    BalasHapus
  5. Saat BPJS ambil dana enaak tinggal potong gaji / auto debet tiap bulan.
    Saat BPJS hrs bayar (pencairan) ... perlu perjuangan.
    Hari gini, utk efisiensi waktu, tenaga, biaya, mestinya pengajuan pencairan bisa scr online, spt yg sdh dilakukan oleh Imigrasi.

    Siip atuh lah pemerintah lbh tanggap dlm mengakomodir keluhan rkyat.
    Kalo bisa .. jangan 1 bulan, kelamaaaa-an...!

    Terimakasih mas, tulisan yg mencerahkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga atas urun komentarnya, Mbak.. :)

      Hapus
    2. mbak Arizuna saya mau nanya, alasan diwakilkan saya istri adik anda apa? apakah ybs sudah bekerja lagi atau sakit?

      Hapus
    3. Oh itu pengalam pembaca, Gan. Silahkan klik link nama orangnya, trus coba bertanya ke dia...

      Hapus
    4. Sudah bisa via online, tapi final step nya harus ke sana karena di foto oleh petugas

      Hapus
  6. Skrng utk pencairan dana jht lama bgt ya. Ngambil antrian dlu, smpe 3 bln bru mengajukan berkas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beberapa kantor yang padat pengunjungnya memang menerapkan aturan seperti itu. Coba cari kantor cabang lain yang antriannya tidak terlalu padat..

      Hapus
  7. Bak mau tanya jika ada perubahan nama gelar àtau adat apa tidak bisa di ambil ya.?
    Contoh setelah menikah punya kk baru ktp baru.sebelumnya dedi panjaitan.setelah menikah di hapus nama panjaitannya menjadi dedi aj.sepeti yg saya alami namun di tolak.mohon saran dan solusinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minta surat keterangan dari kelurahan saja, Mas. Surat yang menyatakan bahwa nama Dedi itu adalah Dedi Panjaitan..

      Hapus
  8. Mba mau tanya dong
    Apakah penghapusan nama gelar adat bisa mempengaruhi di tolaknya pencairan dana jamsostek..?kalau ya apa solusinya

    BalasHapus
  9. Kakak saya ambil jht...stlh diurus sesuai prosedur yg lmanya 3 mnggu...kmudian ada kbr dr bpjs...bhwa kakak sy tdk bs mncairkn...dkarenakn msh aktif krj dan sdh didaftrkn perusahaan yg baru kartu baru...gmn tu min...mhon pnjlasannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setau saya emang ada peraturan baru bahwa jika masih terdaftar bekerja, maka JHT tidak bisa diambil. Satu-satunya cara adalah penghentian kepersertaan BPJS di tempat kerja yang baru,tp resiko nya harus keluar kerja :(

      Hapus
    2. Peserta yang sudah aktif bekerja lagi di perusahaan yang baru, memang belum bisa mencairkan saldo JHT di perusahaan lama...

      Hapus
  10. untuk yang malas mengantri bisa dilakukan klaim JHT via online, melalui website bpjsketenagakerjaan.go.id
    semua berkas discan dan di upload. Nanti dapat email dari BPJS berkas nya sedang diproses. kemudian email kedua menyatakan diterima atau ditolak. Kalau diterima bisa langsung datang ke kantor BPJS yang ditunjuk.

    Pengalaman saya, sudah datang pagi2 jam7 karena takut antri. dan bener antrinya luar biasa, tapi karena sy via online jadi saya masuk ke loket berbeda, dan walhasil dalam 5 menit semua sudah selesai.

    uang masuk H+1 setelah saya urus. Luar biasa..
    oiya share aja kalo yang gagal melulu urus JHT via online, bisa firewall dimatikan dulu... tp jgn lupa browser cm boleh buka situs bpjs aja ya. demi keamanan. hehehe.

    Oiya jgn lupa bawa FC dan aslinya berkas ya. biar enggak bolak balik. materai 6000 jg disiapkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sekali sudah berbagi pengalaman, Gan. :)

      Hapus
  11. Kalo tanpa paklaring bisa nggak ya, soal nya dlu sy pas risegn blm sempat ambil paklaring ny udah plng kmpung ajah, tlong jawab ya

    BalasHapus